Dampak Pelecehan Seksual Terhadap Perkembangan Jati diri Anak: Studi Kasus Tanjungpinang
DOI:
https://doi.org/10.62017/syariah.v1i4.1525Keywords:
Pelecehan Seksual, Jati Diri Anak, TanjungpinangAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak pelecehan seksual terhadap perkembangan jati diri anak di Tanjungpinang. Pelecehan seksual merupakan isu serius yang dapat memberikan efek jangka panjang pada korban, terutama anak-anak yang sedang dalam tahap perkembangan kritis. Studi kasus ini mengumpulkan data melalui wawancara mendalam dan observasi langsung terhadap sejumlah anak yang telah mengalami pelecehan seksual. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pelecehan seksual memberikan dampak negatif yang signifikan pada perkembangan jati diri anak. Dampak tersebut meliputi perasaan rendah diri, kehilangan rasa aman, serta gangguan emosi dan psikologis yang mendalam.Anak-anak korban pelecehan seksual sering kali menunjukkan tanda-tanda trauma seperti ketakutan berlebihan, kesulitan tidur, mimpi buruk, dan perilaku regresif. Secara psikologis, mereka cenderung mengalami depresi, kecemasan, dan rasa malu yang mendalam. Dalam jangka panjang, anak-anak ini dapat mengalami kesulitan dalam membangun hubungan interpersonal yang sehat dan mempertahankan kepercayaan terhadap orang lain. Proses pembentukan identitas mereka terganggu oleh pengalaman traumatis, yang sering kali mengakibatkan penurunan prestasi akademik dan masalah perilaku di sekolah. Penelitian ini menyarankan perlunya peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan anak dan penanganan kasus pelecehan seksual dengan serius. Langkah-langkah preventif, seperti edukasi seksual yang sesuai usia dan pengawasan yang lebih ketat, sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual terhadap anak. Melalui upaya bersama dari berbagai pihak, diharapkan anak-anak korban pelecehan seksual di Tanjungpinang dapat pulih dan berkembang menjadi individu yang sehat secara emosional dan psikologis.