ANALISIS DAMPAK INSES DALAM PERSPEKTIF Q.S SURAT AN-NISA AYAT 23
DOI:
https://doi.org/10.62017/syariah.v1i4.1385Keywords:
Dampak, Inses, Surat An NisaAbstract
Inses adalah tindakan hubungan seksual dengan seseorang yang berasal dari keluarga dekat, seperti: ayah dan putrinya, ibu dan putranya, kakek dengan cucu, atau di antara saudara sekandung. Inses sebenarnya merupakan tanda atau gejala yang mencerminkan adanya suatu masalah dalam kehidupan rumah tangga. Inses disebabkan karena faktor internal (biologis, psikologis) dan faktor eksternal (ekonomi keluarga, tingkat pendidikan dan pengetahuan rendah, serta tingkat pemahaman agama, penerapan kaidah, dan norma agama yang tidak diketahui), serta konflik budaya karena perkembangan teknologi, kemiskinan, dan pengangguran. Dampak yang ditimbulkan oleh inses antara lain gangguan psikologis, secara medis anak hasil hubungan inses berpotensi besar mengalami kecacatan, korban sering disalahkan dan mendapat stigma buruk, sampai dewasa anak korban inses biasanya akan memiliki rasa harga diri rendah, depresi, memendam perasaan bersalah, sulit mempercayai orang lain, terjerumus ke dalam perilaku negatif, dan sulit membangun hubungan dengan orang lain. Pencegahan dapat dilakukan melalui beberapa tahap, pertama: memberikan pelayanan terpadu pada populasi umum secara objektif yang merupakan target untuk mencegah segala kemungkinan terjadinya perkosaan, dalam hal ini kekerasan seksual dalam inses. Kedua: memberikan pelayanan terpadu pada kelompok-kelompok rentan yang menjadi target untuk mencegah keberlanjutan permasalahan inses. Ketiga: memberikan pelayanan terpadu kepada pelaku serta korban inses yang sudah diketahui, untuk mencegah insiden baru terjadi antara pelaku dan korban yang sudah diketahui perbuatannya. Di samping itu, perlu memperkuat keimanan dengan menjalankan ajaran agama secara benar, memperkuat rasa empati, mengisi waktu luang dengan kegiatan kreatif-positif, menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat membangkitkan syahwat, memberikan pengawasan dan bimbingan terhadap anggota keluarga sehingga dapat terkontrol, dan memberikan pendidikan seks sejak dini.