Gambaran Sistem Surveilans Demam Berdarah Dengue (DBD) di Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya
DOI:
https://doi.org/10.62017/jkmi.v2i4.4525Keywords:
DBD, ketepatan data, musim hujan, surveilans, TasikmalayaAbstract
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit endemik yang masih menjadi masalah bagi layanan kesehatan di Tasikmalaya. Masalah ini terlihat dari jumlah kasus yang cukup besar yang dilaporkan di berbagai puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sistem surveilans DBD di Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dengan menggunakan metode campuran, terutama kuantitatif untuk distribusi spasial dan temporal kasus, dan kualitatif untuk menilai indikator input dan hasil dari surveilans. Sesuai dengan temuan, kasus DBD dilaporkan dari semua Puskesmas, dengan lonjakan tertinggi terjadi pada bulan Juni, terutama di Puskesmas Urug. Sistem surveillance menunjukkan kinerja yang memuaskan terkait dengan kelengkapan data, pengolahan informasi, dan partisipasi fasilitas kesehatan; serta penggunaan data dalam pelaporan, akurasi informasi, dan keterbatasan sumber daya manusia. Studi ini menekankan perlunya perbaikan dalam sistem pelaporan dan penguatan kapasitas staf surveillance sebagai bagian dari langkah proaktif untuk mengendalikan DBD secara efektif. Studi ini juga menunjukkan perlunya kolaborasi lintas sektor yang strategis untuk meningkatkan sistem surveilans, terutama di daerah dengan potensi endemis tinggi.