Efektivitas Program “Gerakan Literasi Sekolah” Berbasis Literasi untuk Meningkatkan Kemampuan Self-Management pada Siswa SMA/SMK
DOI:
https://doi.org/10.62017/jppi.v2i4.4605Keywords:
Self-Management, Gerakan Literasi Sekolah, Akademik, Efektif, Siswa SMA/SMKAbstract
In English:
Abstract
Self-management skills are important abilities for high school/vocational students to possess in learning and social challenges in the digital era. Students who have the ability to manage their time, emotions, and responsibilities tend to be more prepared to achieve academic success and foster independent thinking. However, there are still many students who struggle with this aspect due to a lack of reflective habits and a lack of learning strategies focused on self-management. This study aims to describe the effectiveness of the School Literacy Movement (GLS) as an alternative activity that can support the improvement of students' self-management skills. This study uses qualitative descriptive methods for document research. Data were collected by searching for scientific articles, national magazines, and information from relevant educational websites. The analysis was conducted by comparing previous results related to the implementation of school knowledge. The analysis results show that the school literacy movement, especially in the development and learning stages, has great potential in promoting self-awareness, helping students adjust their priorities, and forming effective psychology. This program is very easy to implement, does not require significant costs, and can foster cohesion and self-assessment from independent evaluations through activities such as reading magazines, literacy file deletion, and book discussions. Although not directly tested in the form of experience, various documents have been reviewed to support that the reflective literacy approach in GLS may be an effective strategy for enhancing self-management skills among secondary youth. Therefore, this program is recommended by educators to be optimally implemented as part of literacy eradication activities or to enhance student personal development projects, particularly those studied at high school/vocational school level.
Indonesia:
Abstrak
Kemampuan self-management adalah kemampuan penting untuk dimiliki oleh siswa sekolah menengah/kejuruan dalam pembelajaran dan tantangan sosial di era digital. Siswa memiliki kemampuan untuk mengelola waktu, emosi, dan tanggung jawab cenderung lebih siap untuk mencapai keberhasilan belajar dan melatih angka independen. Namun, masih ada banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam aspek ini karena kurangnya kebiasaan mencerminkan dan kurangnya strategi belajar yang berfokus pada self-management. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan efektivitas gerakan melek huruf sekolah (GLS) sebagai kegiatan alternatif yang dapat mendukung peningkatan kemampuan self-management siswa. Studi ini menggunakan metode deskripsi kualitatif untuk penelitian dokumen. Data dikumpulkan dengan mencari artikel ilmiah, majalah nasional dan informasi dari situs web pendidikan yang relevan. Analisis dilakukan dengan membandingkan hasil sebelumnya terkait dengan implementasi pengetahuan sekolah. Hasil analisis menunjukkan bahwa gerakan buta huruf sekolah, terutama pada tahap pengembangan dan pembelajaran, memiliki potensi besar dalam mempromosikan kesadaran diri, membantu siswa menyesuaikan prioritas dan membentuk psikologi yang efektif. Program ini sangat mudah diterapkan, tidak memerlukan biaya yang signifikan dan dapat membentuk kohesi dan penilaian diri dari penilaian independen melalui kegiatan seperti membaca majalah, buta huruf menghapus file dan diskusi buku. Meskipun tidak diuji secara langsung dalam bentuk pengalaman, dokumen yang berbeda telah diperiksa untuk memperkuat bahwa pendekatan literasi reflektif di GLS mungkin merupakan strategi yang efektif untuk meningkatkan kemampuan self-management pada pemuda sekunder. Oleh karena itu, program ini direkomendasikan oleh pendidik untuk diterapkan secara optimal sebagai bagian dari kegiatan pemberantasan buta huruf atau meningkatkan proyek pengembangan pribadi siswa khususnya yang diteliti yaitu SMA/SMK sederajat.