Analisis Pengeluaran Pangan Rumah Tangga Petani Jambu Mete di Desa Banggai Kecamatan Duruka Kabupaten Muna di Masa Pandemi COVID 19
DOI:
https://doi.org/10.62017/gabbah.v2i1.2238Keywords:
faktor-faktor, pengeluaran pangan, petani jamgu meteAbstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Desa Banggai merupakan desa yang menghasilkan berbagai komoditas perkebunan. berdasarkan hasil survei awal menunjukan bahwa di Desa Banggai terdapat 43 KK yang mengusahakan usahatani jambu mete. Dengan demikian petani tidak menghasilkan sendiri bahan pangan pokok untuk konsumsi rumah tangga, sehingga mereka harus membeli untuk memenuhi kebutuhan pangan. Tujuan penelitian untuk mengetahui besar pengeluaran pangan petani jambu mete di Desa Banggai Kecamatan Duruka Kabupaten Muna pada masa pademi dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pangan rumah tangga petani jambu mete di Desa Banggai Kecamatan Duruka Kabupaten Muna pada masa pandemi. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Jumlah responden rumah tangga petani jambu sebanyak 30 KK. Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk menghitung dan mendeskripsikan alokasi pengeluaran pangan rumah tangga dan analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengeluaran pangan rumah tangga. Analisis data menggunakan rumus Y = a + b1X1 + b2 X2 + b3X3 + b4X4 + e. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pangsa pengeluaran pangan rumah tangga petani jambu mete yaitu padi-padian dan umbi-umbian sebesar 23.01%, ikan/udang/cumi/kerang/daging sebesar 41,47%, telur dan susu sebesar 3,59%, sayur-sayuran dan kacang-kacangan sebesar 3,55%, buah-buahan sebesar 1,97%, minyak dan kelapa sebesar 4,07%, kopi, teh dan gula sebesar 2,20%, bumbu-bumbuan sebesar 2,14%, makanan dan minuman jadi sebesar 6,53% dan rokok sebesar 11,49%. Faktor pendapatan rumah tangga dan jumlah anggota rumah tangga secara parsial berpengaruh signifikan/nyata terhadap pengeluaran pangan. Sedangkan pendidikan kepala rumah tangga dan pendidikan ibu rumah tangga tidak berpengaruh signifikan/nyata terhadap pengeluaran pangan.