ANALISIS FLUKTUASI HARGA BERAS DI TINGKAT PETANI, PEDAGANG, DAN PENGECER DI KOTA KENDARI
DOI:
https://doi.org/10.62017/gabbah.v2i1.2094Keywords:
Komoditas Pertanian, Analisis Statistik Deskriptif, Analisis Tren Linier, dan Prediksi HargaAbstract
Fluktuasi harga komoditas pertanian kini sudah mencapai kondisi serius akibat peningkatan permintaan yang tidak diimbangi dengan kecukupan pasokan. Nasi merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia, hampir 90% masyarakat Indonesia mengkonsumsi nasi. Kondisi tersebut menyebabkan komoditas beras memberikan pengaruh yang signifikan terhadap stabilitas perekonomian nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fluktuasi harga dan tren harga gabah kering panen dan gabah kering giling di tingkat petani serta mengetahui fluktuasi harga dan tren harga beras di tingkat pedagang besar dan tingkat eceran di Kota Kendari. Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis tren linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga gabah dan beras cenderung meningkat setiap tahunnya karena berbagai faktor antara lain: fluktuasi produksi beras; permintaan dan pasokan beras; Kebijakan pemerintah; kondisi perekonomian nasional; dan peristiwa global. Sementara itu, tren untuk harga butiran kering yang dipanen di tingkat petani pada tahun 2024 adalah IDR 4,801 per kilogram, tren untuk harga gandum kering di tingkat petani pada tahun 2023 adalah IDR 5,601 per kilogram, tren untuk harga dari beras di tingkat pedagang besar pada tahun 2024 sebesar Rp12.251 per kilogram, dan tren harga beras di tingkat eceran pada tahun 2024 sebesar Rp13.430 per kilogram. Harga gabah dan harga beras di Kota Kendari dari tahun 2014-2024 (Januari-Maret) cenderung meningkat setiap tahunnya, hal ini sejalan dengan tren harga gabah dan beras di Kota Kendari yang juga mengalami naik turun dari tahun 2014- 2024. Untuk mengendalikan harga gabah dan beras, pemerintah harus melakukan banyak hal, antara lain; penyesuaian harga pembelian gabah oleh pemerintah; operasi pasar; pengelolaan cadangan beras pemerintah; dan pengendalian impor beras.