Optimalisasi Tes Intelegensi dalam Bimbingan dan Konseling: Studi Tentang Alat Ukur, Keakuratan Interpretasi, dan Relevansinya terhadap Potensi Individu
DOI:
https://doi.org/10.62017/arima.v3i1.4928Keywords:
Asesmen psikologis, Bimbingan dan konseling, Interpretasi hasil tes, Potensi individu, Tes intelegensiAbstract
Artikel ini mengkaji secara kritis peran dan efektivitas tes intelegensi dalam praktik bimbingan dan konseling, dengan menyoroti kelebihan, keterbatasan, dan relevansinya dalam memahami potensi individu secara komprehensif. Temuan utama menunjukkan bahwa meskipun tes intelegensi seperti WISC, WAIS, dan CFIT memberikan informasi awal yang berharga tentang kapasitas kognitif, interpretasi hasilnya harus dilandasi oleh pemahaman kontekstual dan pendekatan multidimensional. Penelitian ini menegaskan bahwa penggunaan tes intelegensi yang tidak sensitif terhadap latar belakang budaya dan sosial dapat mengarah pada bias interpretatif dan pengambilan keputusan yang tidak adil. Dengan pendekatan studi literatur dan wawancara terhadap konselor profesional, artikel ini berkontribusi pada penguatan praktik asesmen yang lebih etis, akurat, dan inklusif. Secara keseluruhan, artikel ini merekomendasikan integrasi data kuantitatif dan kualitatif dalam asesmen, serta perlunya pelatihan konselor dalam kompetensi teknis dan kesadaran budaya, agar tes intelegensi dapat benar-benar mendukung pengembangan potensi individu dalam konteks bimbingan dan konseling.