PERBANDINGAN TES KEPRIBADIAN OBJEKTIF DAN PROYEKTIF DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING
DOI:
https://doi.org/10.62017/arima.v2i4.4803Keywords:
Asesmen psikologi, Tes objektif, Tes proyektifAbstract
Asesmen psikologi, khususnya tes kepribadian, memegang peranan penting dalam praktik bimbingan dan konseling untuk memahami karakteristik, kebutuhan, dan potensi individu secara menyeluruh. Artikel ini bertujuan untuk membandingkan tes kepribadian objektif (seperti Minnesota Multiphasic Personality Inventory/MMPI dan Edwards Personal Preference Schedule/EPPS) dan tes proyektif (seperti Thematic Apperception Test/TAT dan Rorschach), serta menganalisis implikasi etis dalam pelaksanaannya. Melalui studi literatur, penelitian ini mengidentifikasi bahwa tes objektif menawarkan reliabilitas, validitas, dan efisiensi tinggi dalam pengukuran terstandarisasi, sementara tes proyektif mampu mengungkap dinamika bawah sadar dan konflik psikologis yang tidak terakses melalui metode terstruktur. Namun, kedua pendekatan memiliki keterbatasan, seperti risiko subjektivitas interpretasi pada tes proyektif dan keterbatasan kedalaman asesmen pada tes objektif. Aspek etis, termasuk kerahasiaan data, objektivitas, dan informed consent, menjadi tantangan utama yang harus diatasi melalui pelatihan profesional, penggunaan instrumen valid, dan supervisi berkala.