SPIRITUALITAS, EMOSI, DAN AKAL DALAM PENDIDIKAN AGAMA REMAJA: PERSPEKTIF FILOSOFIS
DOI:
https://doi.org/10.62017/arima.v2i4.4530Keywords:
Pendidikan Agama, Remaja, Akal, Emosi, Spiritualitas, Filsafat pendidikanAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi secara filosofis bagaimana peran akal, emosi, dan spiritualitas memengaruhi pendidikan agama pada masa remaja, yaitu tahap perkembangan penting dalam membentuk identitas serta nilai-nilai religius. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode studi kepustakaan (library research) sebagai teknik utama, yang didukung oleh analisis konten terhadap literatur klasik dan kontemporer di bidang filsafat pendidikan Islam, psikologi perkembangan remaja, dan spiritualitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Akal dalam pendidikan Islam berperan sebagai instrumen kritis untuk memahami nilai-nilai keagamaan secara rasional, memungkinkan remaja membangun keyakinan yang berdasar; (2) Emosi pada remaja, yang bersifat fluktuatif, membutuhkan pendekatan pedagogis yang empatik dan reflektif agar pendidikan agama tidak hanya bersifat normatif tetapi juga afektif; (3) Spiritualitas terbukti menjadi fondasi esensial yang mengintegrasikan aspek kognitif dan emosional dalam pembentukan religiusitas yang otentik. Kontribusi utama dari penelitian ini terletak pada tawaran kerangka konseptual pendidikan agama yang bersifat integratif—memadukan kekuatan rasional (akal), kepekaan emosional, dan kedalaman spiritual—yang relevan untuk diaplikasikan dalam kurikulum pendidikan Islam bagi remaja di era modern. Temuan ini diharapkan dapat memperkaya wacana filsafat pendidikan Islam dan memberikan pijakan praktis bagi pendidik dalam membina religiusitas remaja secara holistik.