ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN PADA PLTD PANGKALAN BATANG TERHADAP MASYARAKAT SEKITAR
DOI:
https://doi.org/10.62017/tektonik.v3i1.5825Keywords:
Kebisingan, Lingkungan, Mitigasi, Pemukiman, PLTD, KesehatanAbstract
Penelitian ini menganalisis tingkat kebisingan di sekitar PLTD Pangkalan Batang, Kabupaten Bengkalis, untuk mengidentifikasi potensi dampak terhadap masyarakat dan memberikan rekomendasi mitigasi. Pengukuran dilakukan menggunakan Sound Level Meter (SLM) Krisbow KW06-290 pada delapan titik sampling yang berada pada radius 20–120 meter dari sumber kebisingan, dengan tiga periode waktu pengukuran (pagi, siang, malam). Data dianalisis menggunakan metode statistik deskriptif dan dibandingkan dengan baku mutu kebisingan kawasan permukiman berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. KEP-48/MENLH/11/1996 (55 dB(A) ± 3 dB(A)). Hasil menunjukkan bahwa tingkat kebisingan pada radius 20–100 meter berada pada kisaran 61,85–72,54 dB(A), yang melebihi baku mutu, sementara pada radius 120 meter nilainya menurun menjadi 57,16 dB(A) dan mulai memenuhi standar. Pemetaan kontur memperlihatkan zona kebisingan tinggi (>70 dB(A)) berada pada radius ≤40 meter, dengan penurunan bertahap seiring jarak. Temuan ini mengindikasikan radius aman minimal untuk hunian berada di luar 120 meter, atau memerlukan penerapan strategi mitigasi seperti buffer zone, peredam suara mesin, penataan tata ruang, material bangunan kedap suara, serta perawatan dan modernisasi mesin. Implementasi strategi tersebut diharapkan dapat mengurangi dampak kebisingan dan menjaga kualitas lingkungan serta kesehatan masyarakat.