SEKOLAH INKLUSI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU DI KOTA MANADO
DOI:
https://doi.org/10.62017/tektonik.v2i4.5060Keywords:
arsitektur perilaku, keberagaman, pendidikan, sekolah inklusi, fleksibilitas ruang.Abstract
Sekolah inklusi mencerminkan kesadaran akan pentingnya penyediaan fasilitas pendidikan yang mampu mewadahi keberagaman kebutuhan peserta didik. Perancangan sekolah ini dilatarbelakangi oleh terbatasnya fasilitas pendidikan umum di Kota Manado dalam mengakomodasi anak berkebutuhan khusus. Melalui pendekatan arsitektur perilaku, proyek ini bertujuan merancang ruang yang adaptif, aman, dan ramah bagi seluruh pengguna, baik siswa reguler maupun berkebutuhan khusus. Proses perancangan melibatkan pengumpulan data primer dan sekunder, studi literatur, studi preseden, serta dokumentasi. Data dianalisis secara fisik dan non-fisik, mencakup tapak, iklim, kebisingan, utilitas, kebutuhan ruang, perilaku pengguna, dan potensi wilayah. Analisis ini menjadi dasar penyusunan konsep bentuk, fungsi, sirkulasi, struktur, dan teknologi. Tapak dirancang dengan orientasi massa utara–selatan guna mengoptimalkan kenyamanan termal dan sirkulasi udara alami. Zoning dilakukan horizontal dan vertikal mengikuti jenjang pendidikan. Lapangan berada di tengah sebagai fasilitas bersama guna mendukung interaksi sosial. Sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki diatur ramah lingkungan dengan pembagian ruang dan vegetasi peneduh. Sekolah inklusi tidak hanya menjawab kebutuhan fisik, namun juga mencerminkan perubahan pola pikir masyarakat dalam menerima keberagaman melalui desain yang fleksibel, kontekstual, dan berprinsip inklusif.