IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PERANCANGAN KAWASAN WISATA AGRIKULTUR DI LAHAN BEKAS GALIAN C WONOSOBO
DOI:
https://doi.org/10.62017/tektonik.v2i4.5148Keywords:
arsitektur kontekstual, wisata agrikultur, lahan bekas tambangAbstract
Aktivitas tambang galian C di Kecamatan Kertek, Wonosobo, telah menyebabkan kerusakan lingkungan dan degradasi lahan. Untuk mengatasi hal tersebut, studi ini mengusulkan pemanfaatan lahan bekas tambang sebagai kawasan wisata agrikultur dengan pendekatan arsitektur kontekstual. Pendekatan ini mempertimbangkan kesesuaian desain terhadap kondisi alam, sosial, dan budaya setempat. Metodologi yang digunakan meliputi pengumpulan data primer melalui survei lapangan dan dokumentasi, serta data sekunder melalui studi literatur dan studi kasus. Proses pemilihan lokasi menggunakan sistem skoring berdasarkan berbagai parameter seperti potensi wisata, aksesibilitas, dan kondisi tanah. Hasil studi menunjukkan bahwa Desa Pagerejo merupakan lokasi paling optimal. Perancangan kawasan mengintegrasikan prinsip-prinsip arsitektur kontekstual seperti permeability, variety, legibility, robustness, richness, visual appropriateness, dan personalization, guna menciptakan ruang wisata yang adaptif dan berkelanjutan. Studi ini membuktikan bahwa pendekatan kontekstual efektif dalam mengubah lahan bekas tambang menjadi ruang produktif yang berdaya guna bagi masyarakat dan lingkungan.