Konsep Arsitektur Kontekstual pada Perancangan Museum Seni Budaya di Kota Jepara
DOI:
https://doi.org/10.62017/tektonik.v3i1.5864Keywords:
arsitektur kontekstual, edukasi, museum, pariwisata, seni budayaAbstract
Indonesia memiliki beragam seni dan budaya yang harus dilestarikan. Namun, globalisasi dan perubahan gaya hidup yang pesat mengancam eksistensi tradisi lokal, termasuk seni dan kerajinan khas daerah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memperkenalkan seni dan budaya melalui media yang lebih menarik bagi generasi muda, seperti museum yang mengadopsi teknologi digital dan konsep interaktif. Kota Jepara, dengan kekayaan seni ukir, batik, dan kerajinan kayu, memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pelestarian seni dan budaya. Namun, beberapa seni tradisional di kota ini, seperti seni ukir, mulai ditinggalkan oleh generasi muda. Oleh karena itu, perancangan Museum Seni Budaya dengan pendekatan arsitektur kontekstual sangat penting untuk menciptakan ruang yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat untuk pameran, tetapi juga sebagai sarana edukasi dan pemberdayaan komunitas lokal. Perancangan ini bertujuan untuk menghubungkan masyarakat dengan sejarah dan budaya mereka, serta menjadi pusat inovasi seni. Dengan mempertimbangkan prinsip harmoni dalam desainnya, museum ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian budaya lokal, sekaligus mendukung pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi lokal di Jepara. Hasil dari perancangan akan menunjukkan terbentuknya konsep ruang yang mampu menghadirkan pengalaman interaktif bagi pengunjung, memadukan unsur tradisi dengan teknologi digital, serta menghasilkan desain yang selaras dengan konteks lingkungan sekitar sehingga dapat menjadi ikon baru bagi kota Jepara.