Media Sosial dan Citra Diri: Literasi Digital sebagai Kunci Mencegah Krisis Mental di Dunia Online
DOI:
https://doi.org/10.62017/merdeka.v2i6.4979Keywords:
Media sosial, Krisis identitas, Kesehatan mental remajaAbstract
Era digital telah membawa perubahan signifikan dalam kehidupan remaja, terutama melalui penggunaan media sosial yang intens. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara penggunaan media sosial, pembentukan citra diri digital, kesehatan mental remaja, serta peran literasi digital sebagai instrumen preventif terhadap krisis mental. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka (library research), yang memanfaatkan berbagai literatur ilmiah dari jurnal nasional dan internasional terbitan 2015–2024. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis isi tematik menurut Braun dan Clarke (2006), dengan empat tema utama: (1) dampak media sosial terhadap kondisi psikologis remaja, (2) dinamika pembentukan citra diri digital, (3) krisis identitas di ruang online, dan (4) peran literasi digital dalam ketahanan mental. Hasil studi menunjukkan bahwa media sosial dapat memicu disonansi identitas dan gangguan psikologis, terutama ketika citra diri yang dibentuk tidak mencerminkan realitas. Di sisi lain, literasi digital terbukti mampu meningkatkan ketahanan psikologis remaja melalui kemampuan berpikir kritis, manajemen emosi, dan kesadaran akan representasi diri digital. Artikel ini menyimpulkan bahwa integrasi literasi digital dalam pendidikan merupakan langkah strategis untuk menanggulangi krisis mental remaja akibat tekanan dari media sosial.