PANTANGAN MAKAN IKAN LELE DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI AKUATIK DI LAMONGAN

Authors

  • Annyla Dwi Santika Universitas Negeri Surabaya Author
  • Fikky Dian Roqobih Universitas Negeri Surabaya Author
  • Sapti Puspitarini Universitas Negeri Surabaya Author
  • Enny Susiyawati Universitas Negeri Surabaya Author

DOI:

https://doi.org/10.62017/jppi.v2i4.4578

Keywords:

Budaya, Kearifan Lokal, Konservasi Sumber Daya Alam, Larangan Makan Ikan Lele, Mitos

Abstract

Mitos merupakan bagian dari warisan budaya yang membentuk nilai dan kepercayaan masyarakat. Di Lamongan, terdapat mitos larangan mengonsumsi ikan lele yang berasal dari kisah Boyopatih, santri Sunan Giri yang diselamatkan ikan lele dan bersumpah tidak memakannya. Penelitian ini mengkaji hubungan mitos ini dengan dinamika sosial, budaya, dan konservasi sumber daya alam menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR). Hasil kajian menunjukkan bahwa mitos ini menciptakan identitas budaya yang diwariskan turun-temurun dan berhubungan dengan tradisi ziarah ke makam Boyopatih. Dari aspek ekologi, mitos ini berkontribusi terhadap konservasi ikan lele dengan mengurangi eksploitasi. Meskipun modernisasi mengubah cara pandang masyarakat, nilai kearifan lokal tetap penting dalam menjaga keseimbangan budaya dan lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang mengharmoniskan tradisi dan rasionalitas demi keberlanjutan ekosistem serta identitas budaya Lamongan.

Downloads

Published

2025-05-22

Issue

Section

Articles

How to Cite

Dwi Santika, A., Fikky Dian Roqobih, Sapti Puspitarini, & Enny Susiyawati. (2025). PANTANGAN MAKAN IKAN LELE DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI AKUATIK DI LAMONGAN. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI), 2(4), 451-460. https://doi.org/10.62017/jppi.v2i4.4578

Similar Articles

1-10 of 328

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>