Menggali Kearifan Lokal: Tradisi Nyadran Dam Bagong Dalam Upaya Konservasi Sumber Daya Alam Lingkungan
DOI:
https://doi.org/10.62017/jppi.v2i4.4385Keywords:
Trenggalek, Nyadran Dam Bagong, Dam Bagong, Minak SopalAbstract
Indonesia, sebagai negara yang kaya akan keberagaman budaya, adat istiadat, suku, agama, dan ras, memiliki tradisi yang unik di setiap daerah. Salah satu tradisi yang menonjol adalah Nyadran Dam Bagong di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, yang merupakan ritual simbolik yang mengedepankan rasa syukur kepada Tuhan dan penghormatan kepada leluhur, khususnya Adipati Ageng Minak Sopal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejarah, pelaksanaan, dan nilai- nilai yang terkandung dalam tradisi Nyadran, serta perannya dalam konservasi lingkungan dan keberlanjutan sosial masyarakat setempat. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dan analisis data sekunder dari berbagai sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Nyadran tidak hanya berfungsi sebagai ritual keagamaan, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat identitas budaya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menjaga kelestarian lingkungan. Melalui pelaksanaan tradisi ini, masyarakat Trenggalek menunjukkan rasa syukur atas hasil pertanian yang melimpah dan berkomitmen untuk melestarikan nilai-nilai kearifan lokal. Dengan demikian, tradisi Nyadran Dam Bagong berkontribusi pada pengembangan pariwisata lokal dan pelestarian budaya, serta menciptakan hubungan harmonis antara manusia dan alam.