Peran Pemuda dalam Konservasi Berbasis Kearifan Lokal: Studi Kasus Upacara Larung Sembonyo di Trenggalek
DOI:
https://doi.org/10.62017/jppi.v2i4.4481Keywords:
Konservasi, Larung Sembonyo, Sumber DayaAbstract
Upacara Larung Sembonyo merupakan tradisi tahunan masyarakat pesisir Trenggalek yang memadukan nilai spiritual, sosial, dan ekologis, namun korelasi empiris antara ritual ini dengan efektivitas konservasi sumber daya pesisir masih sangat minim. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengevaluasi peran Larung Sembonyo sebagai mekanisme sosial-ekologis dalam meningkatkan konservasi sumber daya alam. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode campuran dengan menggabungkan metode kualitatif yang didapatkan melalui wawancara dengan pemuda yang aktif mengikuti kegiatan upacara untuk melakukan analisis dalam mengidentifikasi persepsi dan makna konservasi, dan metode kuantitatif yang didapatkan melalui kuisioner kepada 25 pemuda di Kabupaten Trenggalek untuk mengukur pengetahuan dan sikap mereka terhadap upacara ini. Berdasarkan hasil yang didapatkan melalui penelitian ini diketahui bahwa Upacara Larung Sembonyo memiliki hubungan keterkaitan antara budaya dengan kearifan lokal yang ada di Trenggalek. Implikasinya adalah masyarakat di Trenggalek dapat melaksanakan budaya ini dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak terutama generasi muda untuk dapat meningkatkan nilai – nilai budaya dan wisata yang ada di sana.