INDOFARMA BLAK-BLAKAN SOAL KONDISI KEUANGAN DAN DIDUGA TERJERAT PINJOL

Authors

  • Agustin Anggraini STIE Pembangunan Tanjungpinang Author
  • Delsy Rahmawati STIE Pembangunan Tanjungpinang Author
  • Elsa Ena Rustiana STIE Pembangunan Tanjungpinang Author
  • Imel Chantika STIE Pembangunan Tanjungpinang Author

DOI:

https://doi.org/10.62017/wanargi.v2i2.3969

Keywords:

Indofarma, Serikat Pekerja, Pinjaman Online, Kerugian

Abstract

Perusahaan farmasi milik negara Indofarma telah menghadapi kesulitan keuangan yang parah sejak Januari 2024, termasuk tidak mampu membayar gaji karyawan. Perusahaan tersebut telah menderita kerugian berturut-turut selama tiga tahun terakhir akibat penjualan yang lesu dan kurangnya modal kerja, yang menghambat produksi. Meskipun permintaan obat-obatan meningkat selama pandemi, Indofarma dibebani dengan stok obat  yang tidak terjual dan biaya terkait karena kedaluwarsa. Serikat pekerja menuntut kejelasan tentang gaji dan tunjangan, sementara Badan Pemeriksa Tertinggi (BPK) sedang menyelidiki dugaan praktik merugikan dalam pinjaman online. Laporan keuangan menunjukkan penurunan perkiraan laba bersih, dengan total kerugian  meningkat signifikan dari Rp8,52 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp157,38 miliar pada tahun 2023. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa kerugian operasional dan beban pajak juga meningkat,  yang menunjukkan bahwa posisi keuangan Indofarma memburuk.

Downloads

Published

2025-02-07

Issue

Section

Articles

How to Cite

Agustin Anggraini, Delsy Rahmawati, Elsa Ena Rustiana, & Imel Chantika. (2025). INDOFARMA BLAK-BLAKAN SOAL KONDISI KEUANGAN DAN DIDUGA TERJERAT PINJOL. WANARGI : Jurnal Manajemen Dan Akuntansi, 2(2), 335-338. https://doi.org/10.62017/wanargi.v2i2.3969

Similar Articles

1-10 of 22

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >>