KESETARAAN GENDER DALAM PANDANGAN MUHAMMADIYAH
DOI:
https://doi.org/10.62017/merdeka.v1i6.1837Keywords:
Islam, Kesetaraan gender, MuhammadiyahAbstract
Kesetaraan gender masih menjadi perdebatan di masyarakat, terutama di kalangan perempuan dan muslimah. Beberapa kelompok, seperti Hizbut Tahrir, menolak konsep gender karena didasarkan pada diskriminasi gender di Barat. Ada komunitas dan partai politik di Indonesia yang menentang kesetaraan gender dalam Islam dan mendukung peran yang diberikan kepada laki-laki dan perempuan. Studi menunjukkan bahwa setelah kebangkitan peradaban Islam, status perempuan menurun dan struktur patriarki menguat. Namun, untuk membuat Indonesia menjadi masyarakat yang adil dan inklusif, upaya lebih lanjut diperlukan untuk mencapai kesetaraan gender. Metode kualitatif dan metode naturalistik digunakan dalam penelitian ini. Penelitian kualitatif menggunakan data alami yang tidak dimanipulasi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang perilaku manusia. Percobaan Penelitian ini menerapkan paradigma penelitian untuk menghasilkan teori baru. Analisis data dilakukan secara induktif untuk menentukan hubungan timbal balik antara variabel yang ada.