Menyelisik Kesetaraan Gender Melalui Perkawinan Pada Gelahang
DOI:
https://doi.org/10.62017/merdeka.v2i1.2244Keywords:
Kesetaraan Gender, Perkawinan Pada Gelahang, PurusaAbstract
Penelitian ini mengkaji kesetaraan gender dalam perkawinan pada gelahang di Kabupaten Tabanan, Bali, dengan pendekatan kualitatif dan studi kasus. Tujuan penelitian adalah menganalisis sejauh mana model perkawinan ini mengimplementasikan prinsip kesetaraan gender di tengah dominasi patriarki. Data dianalisis menggunakan teori triple roles dari Caroline S. Mosser. Temuan menunjukkan bahwa perkawinan gelahang, yang memberikan status purusa kepada kedua mempelai, berpotensi mendukung kesetaraan gender. Namun, praktik di lapangan menunjukkan adanya tantangan, seperti keterbatasan ruang gerak perempuan akibat norma adat dan beban ganda yang mereka hadapi. Meskipun model ini menawarkan peluang kesetaraan, realitasnya tetap dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, dan ekonomi yang kompleks.