Penanganan Pasca Panen Mentimun Di Desa Jaliti Kabupaten Pandeglang
DOI:
https://doi.org/10.62017/gabbah.v2i4.5042Keywords:
Ketahanan Pangan, Mentimun, Penanganan Pasca PanenAbstract
Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi besar dalam mewujudkan ketahanan pangan, termasuk melalui produksi tanaman hortikultura seperti mentimun. Namun, tingginya kadar air dan sifat mudah rusak pada mentimun menyebabkan kerentanan terhadap kerusakan pasca panen, yang berdampak pada penurunan kualitas dan harga jual. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi penanganan pasca panen mentimun di Desa Jaliti, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, serta dampaknya terhadap kualitas dan nilai jual produk. Metode penelitian yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk memperoleh data terkait praktik panen, sortasi, pengemasan, hingga distribusi mentimun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun petani telah melakukan penanganan pasca panen seperti pemanenan pagi hari, penyimpanan di tempat teduh, sortasi manual, dan pengemasan menggunakan karung plastik, masih terdapat kelemahan dalam proses distribusi dan pengemasan yang menyebabkan penurunan kualitas produk. Selain itu, rendahnya produktivitas tanaman setelah pemanenan ketujuh serta serangan hama turut berkontribusi pada penurunan hasil. Kesimpulannya, peningkatan penanganan pasca panen yang tepat serta pengendalian hama yang efektif sangat penting untuk menjaga kesegaran, mengurangi kerusakan, dan meningkatkan daya saing mentimun di pasar.