EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN AGAMA SISWA MAN 2 BANJARNEGARA KECAMATAN BANJARNEGARA KABUPATEN BANJARNEGARA
DOI:
https://doi.org/10.62017/arima.v3i2.6105Keywords:
Efektivitas, Pembelajaran PAI, Kesadaran AgamaAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran PAI dalam menumbuhkan kesadaran beragama siswa MAN 2 Banjarnegara. untuk mengetahui konsep pembelajaran PAI dalam menumbuhkan kesadaran beragama siswa MAN 2 Banjarnegara. untuk mengetahui efektivitas pembelajaran PAI dalam menumbuhkan kesadaran beragama siswa MAN 2 Banjarnegara Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, peneliti menggunakan teori sebagai dasar penelitian untuk menguji atau memperluas teori yang ada. Penelitian ini menjelaskan dan menggambarkan data yang diperoleh dari wawancara atau percakapan biasa, observasi dan dokumentasi. Datanya berupa kata, gambar, foto, catatan-catatan rapat, dan sebagainya. Hasil penelitian yang diperoleh diantaranya pertama, pelaksanaan pembelajaran PAI dalam menumbuhkan kesadaran beragama siswa telah berjalan secara efektif. Pelaksanaan pembelajaran tidak hanya berorientasi pada aspek kognitif, namun juga mengintegrasikan aspek afektif dan psikomotorik. Guru memanfaatkan metode variatif, seperti kisah keteladanan, diskusi, tanya jawab, dan pembiasaan ibadah. Selain itu, adanya kegiatan keagamaan di luar kelas seperti shalat dhuha berjamaah, kultum, tilawah, dan peringatan hari besar Islam semakin memperkuat proses internalisasi nilai agama. Kedua Konsep pembelajaran PAI yang diterapkan di MAN 2 Banjarnegara mengarah pada integrasi antara nilai kognitif, afektif, dan psikomotorik melalui pendekatan keteladanan, pembiasaan, pengalaman langsung, dan pemanfaatan media pembelajaran modern. Program-program madrasah religius seperti salam, senyum, sapa, tilawah, hadrah, serta kajian pekanan menjadi bentuk konkret konsep pembelajaran berbasis pembiasaan nilai Islam. Ketiga, Efektivitas pembelajaran PAI dalam menumbuhkan kesadaran beragama siswa tercermin dari perubahan sikap, kedisiplinan, partisipasi ibadah, dan tanggung jawab sosial siswa. Evaluasi yang dilakukan sekolah dan guru menunjukkan bahwa siswa mengalami perkembangan positif, seperti meningkatnya kedisiplinan shalat, bertambahnya minat mengikuti kegiatan keagamaan, serta membaiknya akhlak dan sopan santun dalam pergaulan.









