FENOMENA KETIDAKADILAN DALAM SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA DI INDONESIA

Authors

  • Yeni Yolanda Simbolon Universitas Negeri Medan Author

DOI:

https://doi.org/10.62017/merdeka.v1i5.1314

Keywords:

Implementasi sila ketuhanan yang maha esa, Keragaman budaya indonesia, Konsep pluralisme dan toleransi agama

Abstract

Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan agama. Namun, keragaman ini seringkali menjadi sumber konflik dan ketidakadilan dalam masyarakat. Meskipun Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 menjamin kebebasan beragama dan hak asasi manusia, fenomena diskriminasi, intoleransi, dan kekerasan atas nama agama masih terjadi. Metode penelitian yang di gunakan adalah metode studi pustaka ( library research ) yaitu metode dengan cara memahami dan mempelajari teori- teori dari berbagai literature yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Pengumpulan data tersebut menggunakan cara mencari sumber contohnya seperti buku,jurnal,dan riset-riset yang pernah dilakukan. Bahan pustaka yang didapat dari berbagai referensi tersebut dianalisis secara kritis dan harus mendalam agar dapat proposisi dan  mendukung gagasannya   ,ditemukan bahwa fenomena ketidakadilan dalam implementasi sila Ketuhanan Yang Maha Esa di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor utama. Pertama, adanya interpretasi yang sempit dan eksklusif terhadap sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Banyak kelompok yang mengklaim bahwa interpretasi mereka adalah yang paling benar dan menganggap kelompok lain sebagai sesat atau menyimpang. Hal ini bertentangan dengan semangat sila Ketuhanan Yang Maha Esa yang seharusnya menghargai keberagaman dan kebebasan beragama. Kedua, kurangnya pemahaman tentang konsep pluralisme dan toleransi beragama di masyarakat. Masih banyak yang menganggap bahwa toleransi hanya berlaku untuk kelompok mayoritas dan menolak keberadaan kelompok minoritas. Padahal, toleransi seharusnya berlaku untuk semua kelompok, tanpa memandang jumlah penganutnya. Ketiga, adanya kebijakan dan regulasi pemerintah yang diskriminatif terhadap kelompok agama tertentu. Misalnya, pembatasan pendirian rumah ibadah, pembatasan aktivitas keagamaan, dan perlakuan yang tidak adil dalam layanan publik. Hal ini jelas bertentangan dengan jaminan kebebasan beragama yang diamanatkan dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Keempat, provokasi dan propaganda dari kelompok-kelompok radikal yang menyebarkan kebencian dan intoleransi atas nama agama. yang sesungguhnya membutuhkan kesadaran kolektif dari seluruh elemen bangsa Indonesia.

Downloads

Published

2024-05-29

Issue

Section

Articles

How to Cite

Yeni Yolanda Simbolon. (2024). FENOMENA KETIDAKADILAN DALAM SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA DI INDONESIA. MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(5), 229-232. https://doi.org/10.62017/merdeka.v1i5.1314

Similar Articles

1-10 of 743

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)

<< < 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 > >>