Strategi Kewirausahaan Dalam Mempertahankan Daya Saing dan Keaslian Kuliner Tradisional (Studi Kasus Warung Nasi Bu Imas)
DOI:
https://doi.org/10.62017/jemb.v2i3.3794Keywords:
Kuliner tradisional, strategi kewirausahaan, daya saing, teknologi digital, Warung Nasi Bu ImasAbstract
Kuliner tradisional Indonesia memiliki peran penting sebagai identitas budaya yang harus dilestarikan di tengah gempuran kuliner modern dan fast food. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi kewirausahaan yang diterapkan oleh Warung Nasi Bu Imas dalam mempertahankan daya saing dan keaslian kuliner tradisional Sunda. Tren minat Masyarakat terhadap makanan tradisional semakin meningkat, terutama sebagai bentuk pelestarian budaya, namun persaingan ketat dengan restoran modern yang menawarkan harga terjangkau dan layanan berbasis teknologi menuntut inovasi dari pelaku usaha kuliner tradisional. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Warung Nasi Bu Imas telah mengadaptasi teknologi digital, seperti penggunaan aplikasi online untuk pemasaran dan layanan pesan antar, meskipun penerapan teknologi ini masih kurang optimal. Selain itu, upaya menjaga kualitas rasa dan konsistensi pelayanan menjadi fokus utama dalam menghadapi sensitivitas konsumen terhadap perubahan kualitas. Strategi lain yang diterapkan mencakup inovasi produk, penguatan citra sebagai destinasi wisata kuliner, dan diversifikasi layanan, seperti catering tradisional dan kolaborasi dengan platform digital. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keberhasilan dalam mempertahankan daya saing terletak pada kombinasi inovasi teknologi dan pelestarian nilai tradisional. Temuan ini memberikan wawasan bagi pelaku usaha kuliner tradisional untuk tetap relevan di Tengah perubahan perilaku konsumen dan perkembangan industri kuliner.