STRATEGI KOMUNIKASI KRISIS DALAM MENGHADAPI GULUNG TIKARNYA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA TAHUN 2024 AKIBAT LIKUIDITAS RENDAH
DOI:
https://doi.org/10.62017/arima.v2i3.3301Keywords:
Komunikasi Krisis, Likuiditas Rendah, Bank Perkreditan Rakyat.Abstract
Penelitian ini mengkaji strategi komunikasi krisis yang diterapkan oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Indonesia dalam menghadapi kebangkrutan akibat likuiditas rendah pada tahun 2024. Peran penting BPR dalam mendukung perekonomian lokal dan inklusi keuangan terancam oleh masalah seperti manajemen risiko yang buruk, tingginya kredit bermasalah, dan ketidakstabilan ekonomi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi strategi komunikasi yang efektif untuk meminimalkan dampak negatif, memulihkan kepercayaan publik, dan menjaga kelangsungan operasional. Dengan pendekatan tinjauan pustaka, penelitian ini mensintesis teori dan temuan tentang komunikasi krisis, transparansi, keterlibatan pemangku kepentingan, dan manajemen reputasi. Hasil menunjukkan bahwa transparansi informasi, komunikasi proaktif, respons cepat, dan keterlibatan pemangku kepentingan sangat penting untuk menangani krisis secara efektif. Selain itu, manajemen reputasi strategis dan evaluasi menyeluruh pasca-krisis dapat mencegah kejadian serupa. Temuan ini memberikan rekomendasi praktis bagi BPR untuk memperkuat ketahanan dan menjaga stabilitas keuangan di tengah tantangan.