KONFLIK KEAGAMAAN DAN TOLERANSI SERTA TINJAUAN PSIKOLOGI AGAMA-NYA DALAM KONTEKS MULTIKULTURALISME
Keywords:
Konflik Keagamaan, Toleransi, Psikologi Agama, MultikulturalismeAbstract
Konflik keagamaan seringkali muncul dalam masyarakat yang multikultural, menantang toleransi antar kelompok berbeda. Artikel ini menyajikan tinjauan psikologi agama terhadap dinamika konflik keagamaan dan upaya untuk memahami dan meningkatkan toleransi. Psikologi agama dapat memberikan wawasan tentang akar konflik, dengan mengeksplorasi perbedaan persepsi, nilai, dan identitas agama. Selain itu, pendekatan ini memandang toleransi sebagai hasil dari pemahaman, penghargaan, dan pengalaman antaragama. Psikologi agama juga memberikan perspektif tentang bagaimana keyakinan agama dapat mempengaruhi perilaku individu dalam mengatasi konflik dan membangun toleransi. Faktor seperti empati, dialog antaragama, dan pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai bersama menjadi fokus penting dalam meningkatkan toleransi di tengah keberagaman. Selain itu, psikologi agama juga memberikan wawasan tentang pentingnya sebuah pendidikan dan kesadaran agama dalam mendorong kedalam sebuah toleransi tersebut, melalui pendekatan tersebut dan bagaimana cara pandang kita secara individu dapat menimbulkan sebuah sikap menghargai keberagaman dalam sebuah kenyakinan dan praktik keagamaan dan dimana juga dapat membangun sebuah landasan bagi masyarakat yang lebih inklusif dan bertoleran lagi terhadap perbedaan agama yang dihargai dan dianggap sebagai sumber kekayaan. Oleh karena itu, artikel ini mengajukan bahwa penerapan prinsip-prinsip psikologi agama dapat menjadi landasan untuk membangun harmoni dan kerjasama antaragama dalam masyarakat multikultural.