SEBUAH DILEMA DALAM SISTEM PEWARISAN AGUANG BATAGAK PANGHULU DI NAGARI KOTO GADANG KECAMATAN IV KOTO KABUPATEN AGAM
DOI:
https://doi.org/10.62017/merdeka.v2i3.3686Keywords:
Aguang; sebuah dilema, Batagak Panghulu, Koto GadangAbstract
Aguang merupakan salah satu alat musik tradisional minangkabau yang terbuat dari logam, yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik aguang ini dimainkan ketika prosesi pengangkatan panghulu di Nagari Koto Gadang, kecamatan IV koto, Kabupaten Agam. Sruktur penyajian aguang ini terdiri dari 2 buah aguang, yaitu aguang besar dan aguang kecil, Aguang ini di gantungkan pada sepotong kayu, masing-masing dimainkan oleh satu orang pemain. Aguang yang meliliki diameter yang lebih besar dimainkan dengan menggunakan 1 buah stik (pemukul) sedangkan aguang yang diameternya lebih kecil dimainkan dengan menggunakan 2 buah stik (pemukul). Aguang dimainkan pada saat penyembelihan kerbau yakni dari pukul 4 pagi sampai nantinya sebelum sholat asar atau sampai akhir acara. Pewarisan pemain Aguang batagak pangulu di kanagarian Koto Gadang mengalami sebuah Dilema, jika tidak di warisikan maka akan punahlah pemain Aguang di Nagari Koto Gadang, sedangakan lemah nya ketertarikan generasi penerus menjadi penghambat eksistensi dari Aguang Koto Gadang ini. Tujuan tulisan ini di buat terhadap Aguang di Kenagarian Koto Gadang, kecamatan IV koto.