PERILAKU SWAMEDIKASI NYERI MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI: REVIEW LITERATUR TERHADAP POLA, FAKTOR PENDORONG, DAN DAMPAK KESEHATAN
DOI:
https://doi.org/10.62017/jkmi.v2i4.4378Keywords:
dismenore, swamedikasi, remaja putri, nyeri menstruasi, dan pengehtahuanAbstract
Dismenore atau nyeri menstruasi adalah sebuah gejala ginekologi yang relative umum dirasakan oleh remaja putri dan sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari. Tingginya prevalensi dismenore, baik secara global maupun nasional, menjadikan kondisi ini sebagai salah satu masalah Kesehatan penting. Banyak remaja putri memilih untuk menangani nyeri haid secara mandiri melalui swamedikasi, baik obat-obatan farmakologis, ramuan herbal, maupun metode non-farmakologis. Diharapkan bahwa penelitian ini akan mengidentifikasi variabel yang mempengaruhi perilaku swamedikasi pada remaja putri saat menghadapi nyeri menstruasi. Metode penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, yang disajikan dalam tabel literatur, yang kemudian diinterprestasikan secara naratif, analisis literatur yang dilakukan melalui peninjauan lima belas artikel ilmiah dari database yang relevan, seperti Google Scolar dan Pubmed. Hasil kajian menunjukkan bahwa tiga faktor utama yang mempengaruhi perilaku swamedikasi adalah pengetahuan, sikap, dan Tindakan praktis. Sangat penting untuk mendapatkan perhatian yang cukup tentang pengunaan obat dan nyeri menstruasi karena dapat membantu mengembangkan praktik swamedikasi yang rasional. Selain itu, faktor kebiasaan gaya hidup seperti pola makan, olahraga fisik, dan indeks massa tubuh dapat mempengaruhi seberapa ringan dismenore. Oleh karena itu, Pendidikan dan informasi yang tepat tentang swamedikasi sangat penting agar remaja dapat dengan bijak menangani nyeri haid mereka dan menghindari efek samping yang dapat muncul akibat dari penggunaan obat yang tidak tepat.