Pelanggaran Etika Bisnis dan Profesi Dalam Kasus Skincare Athena: Overclaim, Repackaging, dan Izin Edar
DOI:
https://doi.org/10.62017/jimea.v2i2.4036Keywords:
Etika Bisnis, Skincare, Overclaim, Repackaging, Regulasi BPOM, Perlindungan KonsumenAbstract
Industri skincare di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan perawatan kulit. Namun, dinamika ini juga diiringi oleh praktik bisnis yang tidak etis, termasuk overclaim kandungan produk, repackaging untuk menciptakan ilusi eksklusivitas, serta ketidakpatuhan terhadap regulasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Studi ini menganalisis kasus Skincare Athena yang melibatkan overclaim pada produk White Tomato dan DNA Salmon, serta praktik repackaging yang mengakibatkan lonjakan harga tanpa justifikasi substansial. Dengan menggunakan metode studi pustaka, penelitian ini mengkaji pelanggaran etika bisnis dan profesi dalam promosi serta distribusi produk skincare oleh seorang dokter influencer. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan gelar medis untuk meningkatkan kredibilitas produk bertentangan dengan Kode Etik Kedokteran Indonesia dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Selain itu, ketidaksesuaian izin edar produk dengan regulasi BPOM mencerminkan kelemahan dalam pengawasan industri kosmetik. Studi ini menegaskan urgensi penegakan regulasi yang lebih ketat serta peningkatan literasi konsumen agar lebih kritis terhadap strategi pemasaran yang manipulatif dalam industri skincare.