Pengaruh Token Ekonomi dalam Mengurangi Perilaku Impulsive buying pada K-Pop Fans
DOI:
https://doi.org/10.62017/arima.v2i1.1993Keywords:
Modifikasi Perilaku, Pembelian impulsif, Token ekonomiAbstract
Fenomena K-Pop telah berkembang pesat secara global, memunculkan perilaku impulsive buying dikalangan penggemar yang dapat berdampak negatif pada keuangan pribadi mereka. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis pengaruh penerapan token ekonomi dalam mengurangi perilaku impulsive buying pada penggemar K-Pop. Penelitian ini didasarkan pada teori operan conditioning B.F Skinner, yang menyatakan bahwa perilaku dapat diperkuat melalui reinforcement. Token ekonomi memberikan reinforcement berupa token yang dapat ditukar dengan hadiah, sehingga perilaku yang diinginkan diperkuat. Penelitian ini menggunakan metode Single Subject Research (SSR) dengan desain A-B-A. Subjek dikumpulkan dalam tiga fase: baseline pertama (A1), intervensi (B), dan baseline kedua (A2). Pengukuran dilakukan dengan ceklist behaviour untuk menilai perilaku impulsive buying. Hasil menunjukkan penurunan frekuensi pembelian impulsive dari baseline awal 4,8 menjadi 3,8 selama fase intervensi, yang bertahan hingga fase baseline kedua. Temuan ini mengindikasikan potensi pengaruh token ekonomi dalam memodifikasi perilaku pembelian impulsive, namun juga menunjukkan variasi respon individual. Kesimpulannya, token ekonomi dapat menjadi alat yang berguna dalam manajemen perilaku konsumtif penggemar K-pop, meskipun diperlukan strategi jangka panjang untuk mempertahankan perubahan. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang aplikasi prinsip operant conditioning dalam konteks perilaku konsumen kontemporer, khususnya di kalangan penggemar K-pop.