MAKNA TRADISI “MAPPACCING’ ADAT BUGIS
DOI:
https://doi.org/10.62017/arima.v2i1.1358Keywords:
Mappaccing, Adat Bugis, Interaksi SimbolikAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna pesan yang terkandung dalam tradisi Mappaccing pada adat bugis Sinjai khususnya Desa Panaikang Kecamatan Sinjai Timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teori Interaksi Simbolik melalui pendekatan kualitatif yang dilakukan dengan memilih informan secara sengaja berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Terhadap data yang diperoleh selanjutnya diuji keabsahan datanya dengan cara Credibility, Transferbility, Dependability, Confirmability.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Makna Tradisi Mapacing Adat Bugis Sinjai Desa Panaikang dimulai dari Mappanre Temme (Khataman Al-Qur’an), Mabbarazanji (Pembacaan Barazanji) dan Mappaccing, memiliki makna yang terkandung sendiri di setiap tahapan prosesnya. Selain itu, simbol-simbol yang terkandung dalam prosesi perkawinan adat Bugis Sinjai Desa Panaikang yaitu baik yang tersirat lewat tahapan pelaksanaannya, maupun lewat perangkat-perangkat kelengkapannya, menggambarkan betapa tingginya nilai budaya yang diwariskan oleh leluhur kita yang tentunya harus tetap dijunjung tinggi dan tetap dilestarikan.