Campur Kode Pada Film “Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, dan Cinta”
DOI:
https://doi.org/10.62017/arima.v2i1.1825Keywords:
Campur Kode, Sosiolinguistik, LinguistikAbstract
Penelitian ini berfokus pada fenomena linguistik campur kode dalam film “Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, dan Cinta,” menggali bagaimana fenomena ini mempengaruhi pemahaman penonton serta dinamika narasi. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis berbagai bentuk campur kode yang muncul dalam dialog antar karakter. Film tersebut, yang menggambarkan peristiwa sejarah, juga menampilkan kompleksitas kebahasaan melalui penggunaan dua atau lebih bahasa yang dicampurkan dalam komunikasi. Temuan menunjukkan bahwa ada 30 wujud campur kode, dominan dalam bentuk kata, frasa, idiom, dan klausa, yang semuanya termasuk ke dalam kategori campur kode ke dalam. Hasil ini menawarkan wawasan tentang penggunaan bahasa sebagai alat representasi identitas sosial dan budaya, serta kontribusi pada studi linguistik film dan pengaruh campur kode dalam media visual secara umum. Penelitian ini juga menyoroti relevansi campur kode dalam era globalisasi, dengan implikasi untuk pemahaman komunikasi dan representasi budaya yang lebih luas.