BUDAK CINTA (BUCIN) DALAM BERPACARAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITARS RIAU ( Studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik )

Authors

  • Vinsty Afrians Tika Universitas Riau Author

DOI:

https://doi.org/10.62017/arima.v1i4.1161

Keywords:

Budak Cinta, Berpacaran, Mahasiswa

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Kota Pekanbaru. Bertujuan untuk mengetahui bagaimana budak cinta (bucin) dalam berpacaran dikalangan mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan informan berjumlah 5 orang. Dan data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teori yang digunakan adalah teori kekuasaan dari Michael foucault. Hasil penelitian dilapangan dapat disimpulkan bahwa Pertama, fenomena pacaran merupakan sikap batin yang terjalin antara sepasang kekasih yang biasanya terdapat pada kalangan anak muda, sikap ini kemudian dibarengi dengan tingkah laku berduaan, saling memegang dan sebagainya yang terjalin antara lawan jenis sehingga timbul sikap yang romantis untuk membina hubungan yang lebih khusus yang disebut dengan pacaran. Masa pacaran dianggap masa mengenal pasangan antara satu sama lain, baik laki-laki maupun perempuan yang saling jatuh cinta, melindungi, menyayangi, mengenal masing-masing kepribadian, sikap dan watak dari masing-masing pasangan.

Kedua, terdapat beberapa proses latar belakang terjadinya bucin mulai dari pertemuan awal yaitu pandangan, saling tukar media sosial berlanjut pada PDKT an atau pendekatan yang mana pada saat ini terjalin komunikasi yang cukup intens yang biasanya diawali dengan chattingan naik level menjadi telponan, saling tukar kabar dan itu secara terus menerus berlanjut. Dari perasaan tersebut timbulah tindakan tindakan untuk menyenangkan lawan jenisnya sehingga berujung dengan pacaran.

Ketiga, terdapat beberapa praktik bucin di kalangan mahasiswa. Bucin adalah bentuk tindakan dari pasangan dianggap suatu proses perbudakan yang diantaranya berupa sikap yang harus mematuhi dan dilandasi rasa mengalah supaya tidak dapat kecaman akan terjadinya hal yang tidak dinginkan dalam bentuk marahan, putus dan perkataan kotor lainnya. Sehingga seseorang di anggap bucin ketika dia menganggap itu suatu sikap kepedulian tapi tidak lain hanya suatu perbudakan yang tidak harus terjadi dalam pacaran.

Downloads

Published

2024-05-14

Issue

Section

Articles

How to Cite

Vinsty Afrians Tika. (2024). BUDAK CINTA (BUCIN) DALAM BERPACARAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITARS RIAU ( Studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ). ARIMA : Jurnal Sosial Dan Humaniora, 1(4), 277-286. https://doi.org/10.62017/arima.v1i4.1161

Similar Articles

1-10 of 23

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)

<< < 15 16 17 18 19 20 21 > >>