SNSD (Say No to Sexual Deviation): Program Preventif terhadap Perilaku Penyimpangan Seksual Remaja

Abstract

Menurut data yang diperoleh dari BPS 2023, penduduk Indonesia dihuni oleh kelompok terbanyak dengan usia 19-24 tahun yaitu 39,78 persen dari total penduduk sebanyak 64,16 juta jiwa. Berdasarkan data tersebut, menunjukkan bahwa selain jumlah remaja yang mendominasi jumlah penduduk, remaja juga rentan mengalami permasalahan yang kompleks seiring dengan fase transisi kehidupan. Salah satu permasalahan yang terjadi pada remaja yaitu perilaku penyimpangan seksual. Masa remaja merupakan masa eksplorasi dan eksperimen seksual, masa fantasi dan realitas seksual, serta masa integrasi seksual yang hampir tidak dapat dipuaskan. Pada masa tersebut, remaja memikirkan ketertarikan seksual pada dirinya, cara melakukan hubungan seksual, dan kehidupan seksualitas pada dirinya. Pengetahuan yang tidak memadai mengenai perilaku seksual yang baik dapat menimbulkan kesalahpahaman hingga terjadi penyimpangan seksual. Program ini bertujuan untuk mengetahui persepsi remaja terhadap perilaku penyimpangan seksual, memberikan edukasi, serta meningkatkan pengetahuan remaja mengenai perilaku penyimpangan seksual, jenis-jenis, faktor penyebab, dampak negatif, serta upaya preventif terhadap perilaku penyimpangan seksual. Program ini dilaksanakan secara tatap muka dalam dua kali pertemuan. Proses pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner secara online dengan melibatkan 30 responden di Kelurahan Sempur, Kecataman Bogor Tengah, Kota Bogor. Pengolahan data serta hasil pre-test dan post-test dilakukan menggunakan Microsoft Excel dan IBM SPSS Statistic 25.0.