MOBIL LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN KENDALI BLUETOOTH HANDPHONE
DOI:
https://doi.org/10.62017/tektonik.v2i4.5320Keywords:
Mobil listrik, panel surya, baterai lithium-ion, Bluetooth HC-05, Arduino Uno, TP4056, energi terbarukan, sistem kendali nirkabelAbstract
Perkembangan teknologi di bidang energi terbarukan dan sistem kendali cerdas telah mendorong inovasi kendaraan listrik yang ramah lingkungan dan hemat energi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan sebuah prototipe mobil listrik skala kecil yang menggunakan tenaga surya sebagai sumber energi utama dan dikendalikan secara nirkabel melalui smartphone menggunakan koneksi Bluetooth. Sistem ini dirancang dengan mengintegrasikan beberapa komponen utama, yaitu panel surya sebagai penghasil energi listrik, modul TP4056 sebagai pengatur pengisian daya baterai lithium-ion, mikrokontroler Arduino Uno sebagai pusat kendali logika sistem, serta modul Bluetooth HC-05 sebagai media komunikasi nirkabel antara pengguna dan perangkat. Untuk mengatur gerakan mobil, digunakan motor driver L298N yang mengontrol motor DC dalam arah maju, mundur, serta belok kanan dan kiri. Seluruh sistem dirakit pada chassis mobil dengan penempatan panel surya di bagian atas kendaraan agar dapat menerima pencahayaan maksimal. Melalui aplikasi Android Bluetooth RC Car, pengguna dapat mengendalikan pergerakan kendaraan secara langsung dan responsif dalam radius ±5,5 meter. Pengujian dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas pengisian daya dari panel surya, kestabilan komunikasi Bluetooth, efisiensi konsumsi energi, serta kemampuan manuver kendaraan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem mampu bekerja secara optimal dalam kondisi pencahayaan matahari yang baik, dengan waktu pengisian baterai sekitar 90–120 menit dan durasi operasional kendaraan antara 10–20 menit per siklus penggunaan. Kelebihan dari sistem ini antara lain bersifat portabel, hemat energi, tidak bergantung pada sumber listrik konvensional, dan mudah dikendalikan oleh pengguna. Sementara itu, beberapa keterbatasan seperti kapasitas baterai yang masih terbatas dan ketergantungan terhadap intensitas sinar matahari menjadi tantangan yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Inovasi ini tidak hanya memberikan kontribusi dalam eksplorasi teknologi kendaraan listrik skala kecil, tetapi juga relevan sebagai media edukatif dalam pengenalan konsep energi terbarukan dan sistem kendali nirkabel berbasis mikrokontroler. Diharapkan, prototipe ini dapat menjadi langkah awal menuju pengembangan kendaraan listrik cerdas yang lebih efisien, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.