Membedah Arsitektur Nusantara dalam Novel Gerbang Nuswantara Karya Victoria Tunggono
DOI:
https://doi.org/10.62017/tektonik.v1i4.1642Keywords:
Kritik Arsitektur, Gerbang Nuswantara, Desain ArsitekturAbstract
Kritik arsitektur pada novel "Gerbang Nuswantara" karya Victoria Tunggono melibatkan pendekatan kritik statis dan dinamis untuk menganalisis penggambaran arsitektur yang mendalam dan rinci dalam karya sastra ini. Melalui pendekatan kritik statis, deskripsi arsitektur yang terperinci memberikan pengalaman visual yang hidup, menciptakan atmosfer yang kaya dan mendalam dalam cerita. Ornamen budaya Indonesia yang terkait dengan bangunan juga ditampilkan dengan kesadaran akan pentingnya menjaga dan menghargai warisan budaya. Pendekatan kritik dinamis mengungkapkan bagaimana arsitektur dalam novel ini berinteraksi dengan unsur-unsur naratif, mempengaruhi karakter, perkembangan plot, dan menekankan tema yang ada dalam cerita. Arsitektur juga menjadi cerminan nilai budaya dan identitas bangsa, mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menghargai warisan budaya melalui desain arsitektur. Dengan menggabungkan kedua pendekatan ini, "Gerbang Nuswantara" menciptakan kedalaman dan kompleksitas dalam cerita, memperkuat hubungan antara arsitektur, budaya, dan narasi, dan mengundang pembaca untuk terhubung dengan elemen arsitektur dalam konteks budaya dan naratif yang lebih luas. Kritik ini mengungkapkan pentingnya arsitektur dalam karya sastra dan bagaimana pengaruhnya dapat menciptakan pengalaman membaca yang berkesan dan bermakna.