MODEL PEMBELAJARAN ILMU TAUHID PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT LUQMAN AYAT 13 DALAM TAFSIR AL-MISHBAH
DOI:
https://doi.org/10.62017/merdeka.v2i6.5163Keywords:
Model Pembelajaran, Ilmu Tauhid, QS. Luqman Ayat 13, Tafsir Al-Misbah, Pendidikan IslamAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan merumuskan model pembelajaran ilmu tauhid yang berakar pada QS. Luqman ayat 13, dengan merujuk pada penafsiran M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah. Era modern menghadirkan tantangan ideologis dan pengaruh globalisasi yang berpotensi mengikis keimanan generasi muda. Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran tauhid yang efektif, relevan, dan mampu menanamkan pemahaman mendalam serta pengamalan nilai-nilai tauhid. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan (library research) dengan analisis kualitatif. Data dikumpulkan melalui penelaahan mendalam terhadap Al-Qur’an (khususnya QS. Luqman ayat 13), Tafsir Al-Misbah, serta literatur pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa QS. Luqman ayat 13, sebagaimana ditafsirkan oleh Quraish Shihab, menawarkan sebuah model pembelajaran tauhid yang menekankan fondasi larangan syirik sebagai prioritas utama, disampaikan melalui metode hikmah, kelembutan, dan kasih sayang, serta mengutamakan hubungan emosional dan keteladanan pendidik. Model ini mencakup tujuan pembelajaran yang jelas, materi yang terstruktur, metode bervariasi (ceramah interaktif, diskusi, studi kasus, role playing), dan evaluasi yang komprehensif. Model ini berpotensi meningkatkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai tauhid pada siswa dengan mengintegrasikan nilai tauhid dalam materi, menggunakan metode yang inspiratif, serta menciptakan lingkungan belajar yang Islami. Meskipun terdapat tantangan seperti ketergantungan pada penafsiran, kebutuhan guru yang kompeten, serta potensi miskonsepsi, model ini memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan pendidikan Islam yang berfokus pada penguatan akidah dan karakter generasi muda.