Keunikan Larung Sesaji Sarangan dalam Konservasi Alam dan Budaya sebagai Implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan SDGs
DOI:
https://doi.org/10.62017/merdeka.v2i6.4922Keywords:
Larung Sesaji, kearifan lokal, pembangunan berkelanjutan, SDGs, konservasi budaya, spiritualitas ekologisAbstract
Tradisi Larung Sesaji di Telaga Sarangan merupakan salah satu bentuk kearifan lokal yang mengandung nilai ekologis, sosial, spiritual, dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran tradisi tersebut dalam mendukung implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya pada tujuan nomor 11 (kota dan komunitas berkelanjutan), 13 (penanganan perubahan iklim), dan 15 (kehidupan di darat). Melalui pendekatan kualitatif dan studi literatur, ditemukan bahwa Larung Sesaji tidak hanya menjadi sarana pelestarian lingkungan, tetapi juga memperkuat kohesi sosial, membangun kesadaran ekologis berbasis spiritualitas, serta memberikan dampak ekonomi melalui pariwisata budaya. Namun, modernisasi dan komersialisasi pariwisata menjadi tantangan serius yang dapat mengikis nilai-nilai luhur tradisi ini. Oleh karena itu, integrasi kearifan lokal dalam kebijakan pembangunan, pendidikan budaya, dan pengelolaan pariwisata berkelanjutan menjadi langkah strategis dalam menjaga keberlangsungan tradisi sekaligus mendukung agenda pembangunan global yang inklusif dan kontekstual.