PENDIDIKAN KAPABILITAS SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN DI NTT
DOI:
https://doi.org/10.62017/merdeka.v2i4.4359Keywords:
kemiskinan, pendidikan, Amartya Sen, kapabilitasAbstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk; pertama, melihat fenomena kemiskinan di NTT. Kedua, masalah yang mempengaruhi angka kemiskinan di NTT. Ketiga, urgensi pendekatan kapabilitas dalam dunia pendidikan sebagai upaya meminimalisir angka kemiskinan di NTT.
Dalam tulisan ini ditemukan bahwa salah satu penyebab meningkatnya kemiskinan di NTT adalah faktor pendidikan. Akses masyarakat NTT dalam bidang pendidikan masih sangat terbatas. Dalam hal ini, masih banyak masyarakat NTT yang tidak bebas dalam mendapatkan pendidikan, karena berbagai faktor, baik secara ekonomi maupun secara budaya. Selain itu, Proses pendidikan yang dijalankan di sekolah juga sangat memberatkan peserta didik, sehingga mereka kurang leluasa untuk mengembangkan keterampilannya. Sebagai solusi alternatif untuk meminimalisir angka kemiskinan di NTT diperlukan pendidikan yang mapan bagi masyarakat NTT. Tulisan ini menghadirkan konsep kapabilitas Amartya Sen sebagai basis filososfis untuk dapat meredam ketimpangan pendidikan di NTT. Konsep kapabilitas yang dicanangkan oleh Amartya Sen ini adalah mengedepankan aspek kebebasan. Menurut Sen kemiskinan terjadi bukan karena tidak adanya sumber daya alam, melainkan karena tidak ada aspek kebebasan bagi setiap individu dalam berbagai aspek, termasuk pendidikan. Olehnya itu, pendidikan yang baik itu harus berlandaskan kebebasan. Setiap Individu berhak untuk mendapat pendidikan yang layak tanpa ada halangan dari pihak manapun. Dengan terciptanya pendidikan yang baik dan merata, maka kemiskinan di NTT setidaknya dapat dikurangi.