Dramaturgi Cosplayer Crossdress di Surabaya, Jawa Timur
DOI:
https://doi.org/10.62017/arima.v2i2.2686Keywords:
Budaya populer Jepang, Cosplay, Crossdress, Crossplay, DramaturgiAbstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh munculnya budaya populer Jepang yang masuk ke Indonesia yang kemudian menarik minat masyarakat Indonesia. Dengan masuknya budaya populer Jepang tersebut menghasilkan suatu kegiatan meniru karakter fiksi dari anime, manga, dan film yang biasa di sebut cosplay. Dalam cosplay sendiri terdapat genre crossdress cosplay (crossplay) yang merupakan kegiatan meniru karakter fiksi yang bertolak belakang dengan gender yang dimiliki oleh cosplayer. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan menganalisis bagaimana dramaturgi yang dilakukan oleh seorang cosplayer crossdress. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan studi kasus. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa pada front stage, seorang crossplayer berusaha untuk menampilkan karakter yang sedang diperankan dengan sangat profesional dan baik, dengan memperhatikan detail penampilan dan acara berkomunikasi nonverbal kepada penonton. Dalam tahapan middle stage, seorang crossplayer mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan seperti kostum, riasan wajah, dan sebagainya. Dalam tahapan back stage, seorang crossplayer akan melepas atribut cosplay mereka dan menjadi diri mereka sendiri tanpa menggunakan topeng, mereka menjadi laki-laki normal, menjalankan aktivitas normal, dan melakukan interaksi dengan orang lain secara normal seperti layaknya laki-laki pada umumnya.